Menguak Kontroversi Calon Bupati Indramayu: Sosok Lucky Hakim dan Persoalan yang Dibeberkan
BuletinNews.id
Indramayu – Keingintahuan masyarakat Indramayu terhadap sosok calon bupati Lucky Hakim semakin meningkat seiring dengan munculnya berbagai isu yang menyertai namanya. Efendi, mantan Wakil Ketua DPC Gerindra Indramayu yang dikenal sebagai orang dekat Lucky Hakim, akhirnya angkat bicara terkait sejumlah kontroversi yang membelit Lucky. Efendi menyatakan bahwa masyarakat perlu berhati-hati dan tidak terburu-buru memilih sosok yang dianggapnya tidak sesuai dengan perkataan dan tindakan.
Menguak Rekam Jejak Kontroversial
Efendi, yang sebelumnya berperan sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Kepala Daerah DPC Gerindra Indramayu, mengungkap berbagai persoalan yang melibatkan Lucky Hakim selama ia menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu. Ia menyebutkan adanya proyek-proyek yang mangkrak, tepatnya sebanyak 26 proyek yang menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan menurutnya memiliki keterkaitan dengan Lucky Hakim. Hal ini semakin menambah daftar panjang persoalan yang menjadi perhatian publik.
Selain proyek yang mangkrak, Efendi juga mengungkapkan bahwa pengunduran diri Lucky Hakim dari jabatan Wakil Bupati Indramayu tahun 2023 bukanlah hal yang bersifat murni karena alasan kinerja. Menurut Efendi, Lucky menerima sejumlah uang senilai Rp 2,5 miliar sebagai kompensasi atas pengunduran dirinya, yang kemudian membuka jalan bagi pengganti yang baru.
Tudingan Transaksional dalam Pengunduran Diri
Efendi menjelaskan bahwa narasi yang disampaikan Lucky Hakim kepada publik mengenai alasan pengunduran dirinya tidak sepenuhnya benar. Dalam pernyataannya kepada media, Lucky mengatakan bahwa ia mundur karena merasa tidak mendapatkan peran yang cukup signifikan dalam pemerintahan. Namun, Efendi menegaskan bahwa pengunduran diri tersebut terjadi dalam konteks transaksi, dengan Lucky menerima uang sebagai syarat.
“Saya tidak perlu menyebutkan siapa yang memberikan, tapi saya yakin rekan-rekan media tahu dan paham,” ujar Efendi. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa keputusan Lucky Hakim bukanlah murni untuk kepentingan masyarakat, melainkan ada kepentingan pribadi yang terlibat di baliknya.
Imbauan untuk Masyarakat Indramayu
Efendi berharap agar masyarakat tidak mudah terpesona oleh janji-janji politik yang disampaikan Lucky Hakim dalam kampanyenya kali ini. Ia mengingatkan bahwa pemimpin yang dipilih akan memegang amanah selama lima tahun ke depan. Jika masyarakat tidak selektif dalam memilih, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi pembangunan dan kesejahteraan daerah.
Efendi mengakhiri keterangannya dengan menegaskan bahwa dirinya siap mempertanggungjawabkan segala pernyataan yang ia sampaikan kepada publik. Ia mengaku menyaksikan langsung berbagai proses yang terjadi dan siap membeberkan lebih banyak bukti apabila diperlukan, termasuk jika persoalan ini harus dibawa ke ranah hukum.
Pilihan untuk menentukan pemimpin daerah bukanlah keputusan yang mudah, terlebih ketika berbagai persoalan dan isu kontroversial muncul di permukaan. Masyarakat Indramayu diharapkan untuk terus mencermati dan menilai calon pemimpin mereka dengan saksama. Kehati-hatian dalam memilih pemimpin yang bersih, transparan, dan memiliki rekam jejak yang jelas menjadi penting demi masa depan Indramayu yang lebih baik.
(Kosim/Ucok)