Relawan Ujung Tombak dan Pertolongan Pertama pada Kebencanaan

BuletinNews.id

TASIKMALAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya menggelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana tahun 2024 untuk para relawan di wilayah Tasik Timur. Kegiatan ini mencakup beberapa kecamatan, yaitu Manonjaya, Cineam, Karangjaya, Gunungtanjung, dan Jatiwaras, dan berlangsung di Desa Batusumur, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, pada Kamis, 20 Juni 2024.

Bacaan Lainnya
Peserta pelatiahan Kebencanaan dan mitigasi Kabupaten Tasikmalaya serta tamu undangan

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Muspika Manonjaya, Ketua MUI, para kepala desa, tokoh masyarakat, dan tamu undangan. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Abdul Azis, Riswandi S.Kep, mengungkapkan bahwa BPBD bermitra dan bersinergi dengan relawan-relawan setempat. Di Tasikmalaya, terdapat sekitar 2000 relawan yang tersebar di 351 desa dan 39 kecamatan.

“Kami dari Kabupaten Tasikmalaya melalui BPBD akan menjamin relawan dengan asuransi,” tutur Azis di sela-sela pelatihan di Desa Batusumur. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini sangat penting karena relawan kebencanaan adalah ujung tombak dalam memberikan pertolongan pertama pada situasi bencana. “Setiap ada bencana di wilayah Tasikmalaya, relawan bersama masyarakat adalah yang datang duluan,” ujarnya.

Kabid Kebencanaan dan Kesiapsiagaan Kab. Tasikmalaya Abdul Aziz Riswandi, S.Kep

Azis menegaskan bahwa Tasikmalaya berada di peringkat ketiga se-Jawa Barat dan peringkat kedua se-Indonesia dalam hal kerawanan bencana. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menjadi hal yang sangat penting. “Target utama kami adalah seluruh warga masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya menjadi relawan bencana, minimal untuk keluarganya dan dirinya sendiri,” kata Aziz.

Camat Manonjaya, Kadir, S.Sos, juga menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini. “Alhamdulillah, pelatihan Bencana dan Mitigasi dapat dilaksanakan di Kecamatan Manonjaya. Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan SDM para relawan dalam penanganan bencana,” ujar Kadir. Ia menambahkan bahwa relawan adalah yang terdepan dalam mengatasi bencana sebelum adanya tindakan dari BPBD, sehingga pelatihan ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya bencana.

Menurut Kadir, meskipun Manonjaya termasuk daerah rawan bencana, pelaksanaan pelatihan di Desa Batusumur sangat penting karena daerah ini berbatasan dengan Cineam dan Gunungtanjung, yang dikenal sebagai daerah rawan bencana. “Harapan kami, para relawan yang dilatih hari ini dapat memahami arti penanganan bencana dan terus mensosialisasikan pengetahuan ini kepada masyarakat,” tutupnya.

Pelatihan ini merupakan langkah konkret BPBD Tasikmalaya dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana. Diharapkan, melalui pelatihan ini, para relawan dapat semakin siap dan sigap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana, sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

(Asjen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *