Hujan Deras Robohkan Rumah Nenek Warisem di Indramayu, Surawijaya Turun Langsung Bantu Korban

Hujan Deras Robohkan Rumah Nenek Warisem di Indramayu, Surawijaya Turun Langsung Bantu Korban

Buletin News.id

INDRAMAYU || Hujan deras yang mengguyur wilayah Indramayu, Minggu malam (26/10/2025), membawa duka bagi seorang nenek lanjut usia bernama Warisem (80), warga Blok A RT 08/02, Desa Panyindangan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Rumah tua yang selama ini menjadi tempat tinggalnya ambruk saat dirinya tengah tertidur lelap sekitar pukul 12.00 WIB.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun seluruh bangunan rumah roboh hingga menyisakan puing-puing berserakan. Kondisi bangunan diketahui sudah rapuh dan belum pernah tersentuh bantuan perbaikan. Hujan deras memperparah struktur kayu dan dinding rumah yang sudah lapuk, hingga akhirnya tak mampu lagi menahan beban air.

Kabar robohnya rumah Warisem cepat menyebar melalui media sosial. Pagi harinya, Kepala Desa Panyindangan Wetan bersama Dinas Sosial Kabupaten Indramayu langsung turun ke lokasi untuk meninjau kondisi rumah dan memberikan bantuan sembako kepada nenek Warisem.

Calon Kuwu Panyindangan Wetan Surawijaya saat meninjau Rumah Roboh milik Warisem

Salah satu tokoh masyarakat sekaligus calon Kepala Desa Panyindangan Wetan, Surawijaya, juga hadir di lokasi kejadian. Ia menegaskan bahwa musibah ini bukan hanya akibat cuaca ekstrem, tetapi juga karena kondisi rumah yang sudah sangat tidak layak huni.

“Saya datang ke rumah Nek Warisem untuk memberikan dukungan moril. Beliau sudah tua dan hidup sebatang kara. Rumahnya sudah lama rapuh dan memang sudah waktunya diganti dengan bangunan yang lebih layak,” ujar Surawijaya saat dihubungi melalui telepon, Senin (27/10/2025).

Surawijaya menambahkan, dirinya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pembangunan rumah baru bagi Warisem segera direalisasikan. Ia berharap kejadian ini menjadi perhatian serius pemerintah setempat agar lebih tanggap terhadap warga yang hidup dalam keterbatasan.

“Insyaallah kami akan bantu semampunya dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Kejadian ini menjadi potret bahwa pemerintah harus hadir di sisi masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.

Sementara itu, dengan suara lirih, nenek Warisem mengaku pasrah dengan musibah yang menimpanya. Ia menyebut rumah tersebut sudah sangat tua dan tidak mampu direnovasi karena keterbatasan biaya.

“Rumah ini memang sudah tua. Saya tidak sanggup memperbaikinya karena tidak punya uang. Keluarga juga jauh, saya hanya berharap uluran tangan dari pemerintah,” tutur Warisem dengan nada haru.

Kini, warga sekitar bersama aparat desa dan relawan mulai membersihkan sisa-sisa reruntuhan rumah. Mereka berharap dalam waktu dekat ada bantuan nyata untuk membangunkan kembali tempat tinggal bagi nenek Warisem agar bisa hidup dengan aman dan layak.

Musibah ini menjadi pengingat bahwa di tengah derasnya pembangunan, masih banyak warga yang luput dari perhatian dan menunggu sentuhan kepedulian.

(Kosim/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *