Indonesia–Palestina Jalin Kerja Sama Pertanian: Wujud Nyata Solidaritas dalam Ketahanan Pangan

Oplus_0

Indonesia–Palestina Jalin Kerja Sama Pertanian: Wujud Nyata Solidaritas dalam Ketahanan Pangan

Jakarta — Di tengah berbagai tantangan kemanusiaan yang terus dihadapi rakyat Palestina, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya untuk hadir secara nyata. Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertanian, Indonesia dan Palestina resmi menjalin sinergi strategis yang mencakup pelatihan, alih teknologi, investasi, hingga pembangunan zona pertanian khusus sebagai bentuk solidaritas antarkedua bangsa.

Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah pengalokasian lahan seluas 10.000 hingga 15.000 hektare di Provinsi Sumatera Selatan oleh Pemerintah Indonesia. Lahan ini akan menjadi Zona Investasi Solidaritas Palestina–Indonesia, yang dirancang sebagai pusat ketahanan pangan, pelatihan pertanian, serta pengembangan teknologi agroindustri bagi rakyat Palestina.

Kerjasama arantar Indonesi dengan palestina 

Langkah ini bukan hanya simbolik, tetapi juga menjadi bentuk nyata dari semangat gotong royong global yang digaungkan Indonesia. Pemerintah berharap, kerja sama ini dapat memperkuat ketahanan pangan di Palestina yang selama ini terganggu akibat blokade dan konflik berkepanjangan. Di saat yang sama, Indonesia juga mendapat manfaat melalui peningkatan kolaborasi di sektor pertanian, investasi, serta penguatan posisi diplomasi kemanusiaan di kancah internasional.

Menteri Pertanian menyampaikan bahwa program ini akan melibatkan berbagai elemen, mulai dari kementerian teknis, lembaga riset, swasta, hingga masyarakat tani. “Kami ingin agar kolaborasi ini tidak hanya berorientasi pada bantuan, tetapi pada penguatan jangka panjang. Palestina bukan objek, tetapi mitra setara dalam membangun masa depan pangan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Pemerintah Palestina pun menyambut hangat inisiatif ini. Dalam pernyataan resminya, pihak Palestina menyampaikan apresiasi mendalam kepada rakyat dan pemerintah Indonesia atas dukungan moril dan materiil yang terus mengalir tanpa pamrih.

Kerja sama ini diharapkan menjadi model hubungan internasional yang tidak hanya berbasis kepentingan, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan solidaritas lintas batas. Di tengah krisis global dan ketimpangan akses pangan dunia, Indonesia menunjukkan bahwa diplomasi pangan bisa menjadi jalan damai dan pemberdayaan bersama.

(*/Sumber Kementan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *