Kak Seto Tinjau Pendidikan Karakter Panca Waluya: Tegaskan Tidak Langgar Hak Anak

Kak Seto Tinjau Pendidikan Karakter Panca Waluya: Tegaskan Tidak Langgar Hak Anak

BuletinNews.id

Bandung Barat ꓲꓲ Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, yang akrab disapa Kak Seto, melakukan kunjungan langsung ke lokasi pelaksanaan program Pendidikan Karakter Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu (10/5). Kunjungan ini bertujuan memastikan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter tersebut berjalan sesuai prinsip perlindungan anak.

Dalam keterangannya, Kak Seto menegaskan bahwa meskipun kegiatan berlangsung di lingkungan militer, pendekatan yang digunakan tidak melanggar hak anak. Ia meluruskan anggapan bahwa pendidikan yang berlandaskan kedisiplinan ala militer otomatis bersifat keras dan menekan.

“Sering kali ada anggapan keliru. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka,” ujar Kak Seto dalam pernyataan pers yang dirilis Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Kak Seto menjelaskan bahwa seluruh peserta program tetap memperoleh hak-hak esensial mereka, termasuk hak untuk tumbuh dan berkembang secara fisik maupun psikologis. Pemeriksaan kesehatan, pendampingan psikologis, serta ruang untuk menyampaikan pendapat juga disediakan sebagai bagian integral dari program.

“Program ini dikawal oleh berbagai pihak, sehingga pelaksanaannya aman dan memberikan dampak positif bagi para peserta,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kak Seto turut menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terutama kepada Gubernur Dedi Mulyadi yang dinilainya terbuka terhadap masukan, termasuk permintaannya untuk meninjau langsung kegiatan di lapangan.

“Pak Gubernur sangat terbuka. Ketika saya ajukan permintaan untuk melihat langsung kondisi anak-anak, beliau langsung mempersilakan. Saya sangat mengapresiasi hal itu,” ungkapnya.

Kak Seto juga memastikan bahwa LPAI akan terus memantau jalannya program hingga selesai. Bahkan, ia menyatakan rencananya untuk kembali hadir sebagai narasumber dan mengajar langsung para peserta didik.

Selain itu, ia pun menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada para siswa. “Jaga kesehatan fisik, mental, dan sosial. Jangan saling menyakiti, membully, atau bertikai. Jaga kekompakan, karena kita semua menuju satu tujuan: menjaga keutuhan NKRI,” pesannya penuh semangat.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang turut hadir dalam kegiatan ini juga berdialog langsung dengan para siswa. Banyak dari mereka mengungkapkan rasa nyaman dan semangat selama mengikuti kegiatan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, serta Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Disdik Jabar sekaligus Plh. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Ai Nurhasan.

Dengan pendekatan kolaboratif dan humanis, program Pendidikan Karakter Panca Waluya diharapkan menjadi model pembelajaran karakter yang efektif tanpa mengabaikan hak-hak anak sebagai prioritas utama.

(A/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *