Kalak BPBD Tasikmalaya : Pelatihan Penting Untuk Meningkatkan Kesiap Siagaan Bencana

Kalak BPBD Kabupaten Tasikmalaya H. A. Nur Aedin, S.IP

BuletinNews,

Tasikmalaya – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya, H. A Nur Aedin, S.IP, menekankan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dalam pernyataannya, beliau mengakui bahwa daerah Tasikmalaya memiliki risiko bencana yang tinggi. Oleh karena itu, sesuai dengan instruksi dari Provinsi dan khususnya instruksi Bupati Ade Sugiato, BPBD Tasikmalaya mengadakan pelatihan kesiapan sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya perlindungan.

Pelatiahan Pencegahan Mitigasii BPBD Kab. Tasikmalaya

“Pertama, kita menyadari bahwa daerah kita memiliki risiko bencana yang tinggi. Kedua, di Indonesia secara keseluruhan juga memiliki risiko bencana yang signifikan. Oleh karena itu, kita harus selalu siap siaga,” ujar H. A Nur Aedin. Beliau menambahkan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari instruksi untuk memastikan kesiapsiagaan para relawan yang merupakan garda terdepan dalam penanggulangan bencana.

Kalak BPBD juga menekankan peran penting relawan dalam menghadapi bencana. Menurutnya, relawan adalah pahlawan terdepan saat bencana terjadi. Untuk itu, pelatihan dilaksanakan di tujuh kecamatan, dan pada kesempatan ini, pelatihan diadakan di Batusumus, Kecamatan Manonjaya, yang diikuti oleh lima Kecamatan lainnya. Semua peserta merupakan relawan yang peduli terhadap bencana.

“Menurut data yang diterima dari rekan-rekan Pusdaloff Pusdaltim, sampai akhir bulan Mei, jumlah kejadian bencana di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 157 kejadian. Dari jumlah tersebut, 33 di antaranya adalah gempa, 88 longsor, dan 74 kejadian kebakaran. Ini menunjukkan bahwa hampir setiap hari terjadi bencana di Kabupaten Tasikmalaya,” jelasnya, disela-sela pelatihan Desa Batusumur Manonjaya Tasikmalaya, Kamis, 20 Juni 2024.

Lebih lanjut, H. A Nur Aedin menyatakan bahwa tujuan dari pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan para relawan, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi. “Kami ingin memberikan wawasan kembali kepada rekan-rekan relawan sekaligus sebagai kesempatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Yang hadir bukan hanya relawan, tetapi juga muspika, kepala desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan MUI. Ini sangat baik karena melalui mereka, kami dapat menyampaikan edukasi tentang apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana,” tambahnya.

Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengerti tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Setiap desa diharapkan sudah memiliki pemetaan risiko bencana sehingga dapat merespon dengan cepat dan efektif.

Pelatihan kesiapsiagaan bencana yang diselenggarakan oleh BPBD Tasikmalaya merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan relawan dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Melalui edukasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan kesiapsiagaan dan kesadaran akan risiko bencana di Kabupaten Tasikmalaya dapat ditingkatkan, sehingga dampak bencana dapat diminimalisir.

(Asjen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *