Pemerintah Kecamatan Pamarican Gelar Upacara Hari Ibu, Bela Negara dan HKSN Tahun 2025
Buletin News.id
CIAMIS : Pemerintah Kecamatan Pamarican menggelar upacara peringatan Hari Ibu ke-97, Hari Bela Negara ke-77, dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2025 tingkat Kecamatan Pamarican, Senin (22/12/2025) pagi.
Kegiatan yang berlangsung khidmat tersebut dipusatkan di Halaman Kampus SMK Al-Ikhsan Pamarican, Dusun Sambungjaya, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Upacara ini dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pamarican, di antaranya Kapolsek dan Danramil Pamarican, Ketua TP PKK Kecamatan Pamarican, Sekretaris Kecamatan, para kepala seksi dan kepala urusan, kepala UPTD, BPP, serta Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Pamarican.
Turut hadir pula para sesepuh, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Ketua MUI Kecamatan Pamarican, para kepala desa, Ketua BPD, sekretaris desa, ketua lembaga kemasyarakatan desa se-Kecamatan Pamarican, para guru, ASN, perangkat desa, serta siswa-siswi yang menjadi peserta upacara, dan tamu undangan lainnya.

Bertindak sebagai pembina upacara, Camat Pamarican Asep S. Kodari, S.Sos., M.Si., menyampaikan amanat yang sarat makna kebangsaan.
Ia menegaskan bahwa peringatan Hari Bela Negara ke-77 merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen seluruh elemen bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Setiap tanggal 19 Desember, kita mengenang berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi pada tahun 1948, saat Agresi Militer Belanda II mengancam eksistensi republik. Peristiwa tersebut menjadi bukti nyata bahwa semangat bela negara mampu menjaga Indonesia tetap berdiri,”ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Pamarican juga mengajak seluruh peserta upacara untuk menunjukkan kepedulian terhadap saudara-saudara sebangsa yang tengah tertimpa bencana alam di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menurutnya, ketiga daerah tersebut memiliki peran sejarah yang sangat penting dalam perjalanan Republik Indonesia.
“Dari Aceh kita belajar tentang keteguhan sebagai benteng Nusantara, dari Sumatera Utara kita mengenang semangat juang rakyat Medan, dan dari Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi, lahir PDRI yang menyelamatkan republik di masa paling kritis,”ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa semangat bela negara harus diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti membantu sesama yang terdampak bencana, menjaga ruang digital dari hoaks, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan sesuai peran masing-masing.
Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 mengusung tema “Teguhkan Bela Negara, untuk Indonesia Maju”, yang diharapkan mampu menjadi pemantik semangat persatuan dan kebangkitan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan.
Selain itu, upacara tersebut juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Ibu ke-97 yang mengangkat tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”.
Camat Pamarican, menekankan bahwa peringatan Hari Ibu bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk apresiasi mendalam atas peran strategis perempuan dalam pembangunan bangsa.
“Perempuan Indonesia telah membuktikan diri sebagai pilar keluarga, penjaga nilai budaya, pemimpin komunitas, pelaku usaha, hingga inovator di berbagai bidang. Perempuan bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi motor utama perubahan,”tegasnya.
Momentum tersebut, lanjutnya, harus menjadi penguat komitmen bersama untuk terus mendorong peran perempuan agar Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang lebih maju, inklusif, dan berkeadilan.
Tak hanya itu, peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) juga dijadikan ajang untuk mengajak seluruh masyarakat menumbuhkan kepedulian dan solidaritas sosial, khususnya bagi korban bencana alam di berbagai daerah.
“Kesetiakawanan sosial dapat diwujudkan melalui aksi nyata, dengan menyalurkan bantuan sesuai kemampuan dan keikhlasan melalui lembaga resmi seperti Baznas, agar bantuan dapat tepat sasaran,”pungkasnya.
Upacara peringatan tiga momentum nasional tersebut ditutup dengan doa bersama, sebagai harapan agar para korban bencana diberikan kekuatan, ketabahan, serta dapat segera bangkit dan pulih seperti sediakala.
(APE)





