Pengertian Puasa Ramadhan, Dalil, Rukun dan Keutamaannya

Buletinnews.id – Berpuasa di Bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib bagi umat Muslim. Lantas apa pengertian puasa Ramadhan?
Dalam kalender Islam Hijriyah, bulan Ramadhan adalah bulan ke-sembilan. Bulan ini dianggap merupakan bulan suci dan bertabur pahala dan keberkahan.

Karena itu, selama satu bulan penuh ini umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa. Selain itu, bulan ini juga diisi dengan berbagai amalan ibadah lainnya seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, hingga bersedekah.

Agar lebih memahami seputar Puasa Ramadhan, berikut ini penjelasan lengkap tentang pengertian puasa Ramadhan beserta dalil, rukun, tujuan dan keutamaannya dilansir dari detik dari berbagai sumber:

Pengertian Puasa Ramadhan

Melansir dari Jurnal Kemenag RI, pengertian puasa secara bahasa berasal dari kata “As-shaum” yang berarti menahan diri dari suatu perbuatan. Sedangkan menurut syara’, As-shaum adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat dan syarat-syarat tertentu.

Dengan demikian, puasa disebut juga menahan makan dan minum, menahan hawa nafsu, perbuatan dan perkataan yang sia-sia serta perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Termasuk juga memasukkan benda konkrit ke dalam rongga tubuh seperti minum obat dan sejenisnya.

Adapun puasa ramadhan berarti puasa yang dilakukan selama 30 hari pada bulan suci ramadhan. Puasa ini merupakan puasa wajib bagi umat Islam yang telah baligh, berakal dan tidak dalam keadaan haid dan nifas.

Sebelum melakukan puasa, seseorang harus memenuhi syarat wajib puasa. Syarat-syarat wajib tersebut adalah sebagai berikut:

1. Beragama Islam
Menurut syariat Islam, puasa hanya diwajibkan kepada orang-orang Islam. Sementara orang yang tidak beragama Islam tidak memiliki kewajiban melakukan puasa.

2. Baligh
Baligh artinya cukup umur. Bagi laki-laki baligh ditandai dengan sudah mengalami mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah sudah mengalami haid (menstruasi).

3. Kuat dan Mampu Berpuasa
Orang yang dalam keadaan sakit dan tidak mampu berpuasa, maka diperbolehkan untuk berbuka. Akan tetapi diwajibkan baginya mengganti (qadha) puasanya tersebut di hari-hari lain di luar bulan ramadhan.

4. Berakal
Orang gila, orang yang hilang akalnya karena pingsan ataupun mabuk maka tidak diwajibkan untuk melakukan puasa Ramadhan.

Syarat Sah Puasa

Selain syarat wajib, ada pula syarat sah puasa yang harus dipenuhi. Jika tidak, maka puasanya akan dianggap batal atau tidak sah.

1. Beragama Islam
Orang yang tidak beragama Islam tidak dihitung puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.

2. Mumayyiz
Mumayyiz adalah masa usia kurang lebih 7 tahun. Atau saat seseorang sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk.

3. Suci dari haid dan nifas
Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas maka tidak sah baginya untuk berpuasa.

4. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
Tidak boleh berpuasa pada waktu-waktu yang dilarang oleh Allah SWT.

Rukun Puasa
Rukun puasa adalah syarat-syarat atau elemen penting yang harus dipenuhi oleh seorang muslim untuk sah menjalankan ibadah puasa. Rukun puasa terdiri dari dua unsur, yaitu:

Selain itu, ibadah puasa Ramadhan juga memiliki tujuan-tujuan lainnya.

1. Mengajarkan rasa empati
Puasa Ramadan mengajarkan rasa empati kepada umat Muslim karena selama berpuasa, seseorang merasakan lapar dan haus seperti yang dialami oleh orang yang kurang beruntung atau yang hidup dalam kemiskinan. Dalam hal ini, puasa dapat menjadi pengalaman empati yang sangat berharga bagi umat Muslim.

2. Menumbuhkan rasa kemandirian
Puasa Ramadan juga dapat menumbuhkan rasa kemandirian dalam diri seseorang. Selama berpuasa, seseorang diharuskan untuk menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan lain yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dalam hal ini, seseorang harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri untuk menjalankan puasa dengan baik.

3. Menjaga Kesehatan
Selain tujuan spiritual, puasa Ramadan juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Puasa juga dapat membantu menurunkan berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

4. Meningkatkan solidaritas sosial
Puasa Ramadan memiliki manfaat untuk meningkatkan solidaritas sosial dan saling membantu di kalangan umat Islam. Selama bulan Ramadan, umat Islam sering kali mengadakan kegiatan berbagi makanan dan minuman dengan orang-orang yang kurang beruntung, sehingga terjalinlah rasa solidaritas dan kebersamaan yang kuat.

5. Meningkatkan kebersihan moral
Puasa Ramadan juga memiliki tujuan untuk membentuk karakter muslim yang lebih baik, seperti meningkatkan kesabaran, ketahanan, dan rasa empati terhadap sesama. Selama menjalankan ibadah puasa, umat Islam diharuskan menahan diri dari tindakan-tindakan yang dilarang dalam agama seperti berbohong, mencuri, dan melakukan dosa lainnya.

Dengan menahan diri dari perilaku buruk, umat Islam dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan meningkatkan kebersihan moral.

(Asjen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *