Puskesmas Pamarican Gelar Skrining Kesehatan Paru untuk Tingkatkan Temuan Kasus TBC
Buletin News.id
Ciamis, || UPTD Puskesmas Pamarican, Kecamatan Pamarican, bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis menyelenggarakan kegiatan skrining kesehatan paru sebagai upaya meningkatkan penemuan suspek Tuberkulosis (TBC) di Pamarican, bertempat di halaman Kantor Kecamatan Pamarican, Jumat, (17/10/2025).
Kepala UPTD Puskesmas Pamarican, Teten, menjelaskan bahwa skrining dilakukan secara massal dengan target awal sebanyak 150 peserta. Namun, antusiasme masyarakat cukup tinggi sehingga jumlah peserta mencapai 190 orang.
“Alhamdulillah, dari target 150 peserta, kini sudah mencapai 190 orang. Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan paru semakin meningkat,” ujar Teten.
Adapun alur pemeriksaan meliputi registrasi, pengisian formulir, skrining gejala TBC dan Penyakit Tidak Menular (PTM), pemeriksaan rontgen dada, pembacaan hasil rontgen oleh dokter, hingga pemberian informasi hasil pemeriksaan kepada peserta.
Bagi peserta yang hasilnya menunjukkan indikasi TBC, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dan diberikan pengobatan secara intensif.
Teten menambahkan, kegiatan ini juga menyasar penderita diabetes melitus (kencing manis) yang diwajibkan menjalani pemeriksaan rontgen dada untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi TBC.
“Saat ini, seluruh penderita kencing manis harus diperiksa rontgen paru untuk memastikan ada tidaknya TBC. Jika terdeteksi, bisa segera dilakukan pengobatan agar tidak menular,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan skrining ini bukan hanya untuk deteksi dini, tetapi juga bagian dari upaya memutus mata rantai penularan TBC serta meningkatkan temuan kasus baru agar pasien segera mendapat penanganan yang tepat.
“Tujuan akhirnya adalah pemutusan mata rantai penularan TBC dan peningkatan temuan pasien TBC baru, supaya dapat segera diobati,” kata Teten.
Selain pemeriksaan, pihak Puskesmas juga melakukan edukasi kesehatan untuk mengubah stigma negatif terhadap penyakit TBC di masyarakat.
“Yang positif TBC kami obati sampai tuntas. Kami juga berupaya mengubah stigma negatif tentang TBC. Jadi sebenarnya masyarakat tidak perlu takut untuk memeriksa diri,” pungkasnya.
(Hermansyah/Ap)