Warga Keluhkan Bau Menyengat dari Limbah Dapur MBG Rajadesa
Buletin News.id
CIAMIS || Warga di sekitar lokasi Dapur Makan Bergizi (MBG) Rajadesa, tepatnya di RT 02 RW 04 Kampung Kubang, Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa, mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari limbah dapur MBG.
Keluhan warga tersebut muncul lantaran aroma tak sedap kerap tercium di lingkungan mereka, terutama saat air limbah dapur meluap atau bocor ke sekitar permukiman. Meski pihak pengelola MBG telah berupaya memagar area dapur, namun bau yang mengganggu masih terasa hingga kini.
Kepala Dusun Kubang, Mumu, membenarkan adanya keluhan warga terkait limbah dapur tersebut. Ia menyebut, warga bersama pemerintah desa sudah berkomunikasi dengan pihak pengelola MBG untuk mencari solusi terbaik.
“Memang masyarakat sudah lama mengeluh karena bau limbahnya cukup menyengat. Pemerintah desa juga sudah membicarakan masalah ini dengan pihak pengelola supaya ada penanganan yang serius. Namun sejauh ini masih kurang kooperatif,” ujar Mumu, Rabu (8/10/2025).
Menurut Mumu, langkah awal yang dilakukan pihak MBG hanyalah dengan memasang pagar di sekitar dapur. Namun hal itu belum mampu mengatasi sumber bau.
“Bau tetap tercium, apalagi kalau air limbahnya bocor. Warga sudah mulai geram. Kalau tidak ada tindak lanjut yang jelas, mereka siap mendatangi langsung lokasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Lingkungan Hidup (LH) dari instansi terkait, Rini, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lapangan.
“Kami akan lakukan cek dan ricek. Setiap pengelola, termasuk SPPG atau dapur MBG, wajib memenuhi standar operasional prosedur (SOP), memiliki grease trap (penyaring lemak), dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Jika terbukti mengganggu lingkungan dan tidak sesuai SOP, kami akan tindak tegas,” tegas Rini.
Salah satu tokoh pemuda setempat yang enggan disebutkan namanya juga menyoroti dampak limbah MBG. Ia berharap pihak pengelola bersikap lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
“Jangan cuma cari untung tapi merugikan warga. Semua prosedur harus ditempuh sesuai aturan. Kalau tidak ada tindakan nyata, kami siap turun bersama warga,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain masalah bau, ada laporan warga tentang sisa makanan atau limbah padat yang dibuang ke luar wilayah Desa Sirnabaya, yang turut menimbulkan keresahan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, pemilik Dapur MBG, H. Iwa, saat dihubungi via telepon, menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan perbaikan dan penanganan.
“Kami sudah berupaya. Selain memasang pagar, kami juga sudah membuat bak penampungan. Tiga minggu lalu sudah diperbaiki, dan sejauh ini tidak ada masalah lagi,” terang H. Iwa.
Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pemerintah dan pihak pengelola MBG agar persoalan limbah ini benar-benar terselesaikan dan tidak lagi menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar.
(Lili)